Cinta pertama





Cerpen percintaan

"CINTA PERTAMA"
Karya RAtih y.d




   Cinta pertama adalah cerita pendek tentang ABG yangvbiasa saja, jarang yang naksir jatuh hati pada cowok teman sekolah yang sering lewat depan rumahnya.
 
   Dia nyaris bermusuhan dengan sahabatnya sendiri akibat salah faham dan merasa tersingkirkan. Bagaimana akhirnya ? simak pada cerita "cinta pertama" berikut.

             Cerita Pendek "Cinta Pertama"

     Perkenalkan namaku dewi, Pagi ini matahari bersinar cerah sekali, secerah hatiku yang lagi senang karena mimpi semalam. Berharap mimpi malam ini bisa jadi kenyataan.

    Setelah mandi aku bantu ibu ku nyapu di halaman rumah. Sengaja mandi dulu biar kelihatan seger kalau Rio (cowok yang ada dalam mimpiku) lewat depan rumah.
Tak selang berapa lama Rio lewat,dan seperti biasa dia menyapa dengan senyuman manisnya.

“Pagi Wi, tumben nyapu..”
“Iya, kan hari Minggu.” Jawabku dengan tersipu-sipu malu. Rio pun berlalu dengan motornya.

   Gila gak sih, di sapa begitu saja jantungku dah mau copot. Maklum aku termasuk cewek biasa saja. Jarang ada cowok deketin.
Rio hampir sebulan ini mendekatiku. Sering kasih senyuman dan perhatian-perhatian kecil. Kebetulan rumah kami berdekatan, jadi sering ketemu. Bahkan entah disengaja atau tidak, berangkat sekolah pun bisa ketemu di jalan dan berangkat jalan bersama.

   Keesokan Hari

   Bel pulang sekolah berbunyi 3x bertanda pelajaran telah usai. Aku pulang belakangan karena nunggu Via temanku yang lagi piket. Kami selalu berangkat dan pulang sekolah bersama. Selain bersahabat, kami juga tetanggaan. Setelah Via selesai, kami pulang. Setelah sampai di pintu gerbang betapa terkejutnya hatiku. Rio berdiri di depan pintu gerbang.

“Kok lama keluarnya ?” Tanya Rio padaku"

“Iya, nungguin aku piket”. Jawab Via yang main srobot aja, mulai sewot aku.

“Tumben kamu disini” tanyaku.

“Iya, sengaja nungguin cewek cantik. Pingin pulang bareng”. Jawab Rio sambil senyumin aku.

    Jantungku berdetak cepat serasa mau melompat. Senyuman dan ucapannya bener-bener selalu membuat ku klepek-klepek .
Lalu kami pulang jalan kaki bertiga. Karena jarak rumah dan sekolahan memang tak terlalu jauh. Sepanjang perjalanan kami becanda dan ngomongin hal-hal gak penting . Sampai tak terasa sudah sampai di persimpangan jalan yang mengharuskan untuk berpisah.

     Semenjak hari itu aku, Rio dan Via sering jalan bareng. Hubungan kami bertiga masih biasa saja. Selama jalan bareng, Rio lebih sering perhatian ke aku. Seperti nawarin minum/makan, kasih tisu, nanyain ini itu, dan lain-lain. Wanita mana sih gak seneng kalau diperhatiin gitu coba ?
Sepertinya akupun jatuh cinta pada Rio. Sehari tak ketemu Rio rasanya kangen banget dan membuatku resah.

“Wi, lagi ngapain?” Panggilan Rio membuyarkan lamunanku.

“Eh…gak ngapa-ngapain. Kenapa ?”

“Aku pingin ngobrol. Boleh gak ?”

“Boleh. Mau ngobrolin apa ?”

     Hatiku rasanya tak karuan berharap Rio menyatakan cintanya padaku.

“Aku pingin ngomong sesuatu. Tapi jangan ditertawain ya?”

   Jantungku makin deg-degan. Wajahku mungkin terlihat merah antara malu dan resah. Berharap Rio bener-bener
menyatakan cinta.

“Wi,sebenarnya aku dah jadian sama Via”

   Hatiku seperti tersambar petir. Sakit dan hancur sekali. Tak percaya dengan apa yang dikatakan Rio.

“Via kan mau ulang tahun. Enaknya dikasih kado apa ya ?” Rio melanjutkan ucapannya.

Ingin rasanya ku berlari menangis sekeras mungkin. Tapi malu. Siapa Rio ? Apa hak-ku padanya ? Aku diam sejenak menenangkan diri sendiri. Aku ambil nafas pelan-pelan dan mulai coba tersenyum.

“Oh ya ? aku kok gak tau? Selamat ya untuk kalian!!” Tak ku sangka bisa ku ucapkan kata ini.

“Via kan suka pernak-pernik. Kamu kasih gelang atau jam tangan saja, mungkin via suka”

“Gitu ya Wi, ok makasih sarannya. Ya udah aku pergi dulu. Sampai ketemu besok ya !!

"Kamu jangan bilang Via ya !” Kata Rio sambil nyalain motornya dan berlalu meninggalkanku.

    Setelah Rio berlalu tak terasa air mata ku mengalir begitu saja. Hatiku masih tak menyangka dengan semua ucapan Rio. Kenapa Via yang dipilih ? Dan kenapa Via tak cerita ? Padahal antara kami selalu terbuka. Benar-benar tak kusangka akan mengalami cinta bertepuk sebelah tangan . Hancur dan sakit sekali.

    Semalam ku tak bisa tidur. Hari ini ku berharap tak bertemu Rio dan Via.
Berangkat sekolah sengaja tak menghampiri Via dan lewat jalan lain agar tak bertemu Rio.

“Wi, kok tadi duluan ?”kata Via waktu bertemu di sekolahan.

“Iya, maaf ya. Tadi terburu-buru. Mau nyontek PR ke temen”. Kataku berbohong.

“Aku mau cerita….”

“Via maaf ya, aku masuk dulu” sengaja ku potong omongan Via lalu meninggalkannya begitu saja.

    Sepulang sekolah Via pulang duluan, tidak nungguin aku. Hatiku malah senang jadi tak usah cari-cari alasan buat menghindar. Akupun pulang sendirian.

“Wi, tunggu…!!” Teriak Rio.
Ku pura-pura tak dengar aja dan ku cepatkan langkahku.

“Kok malah makin cepat”. Kata Rio yang berhasil mengejarku dan berhenti di depanku.

“Eh…kamu to..”

“Kamu marah ya”

“Marah kenapa ? Apa hak ku marah ?”

“Lalu kenapa ku panggil diam saja?”

“Kalau kamu mau jadian sama Via kenapa deketin aku ?” Kata-kata ini terucap begitu saja bersama mengalirnya air mataku yang tak bisa ku bendung lagi.

“Jadi karena ini ? Emang kamu suka aku ?” Kata Rio seolah-olah tak bersalah sama sekali. “Kalau kamu suka, hatiku akan senang sekali lho Wi. Karena aku suka kamu. Aku sudah lama menyimpan rasa ini sama kamu”. Kata Rio yang membuatku kaget dan bingung.

“Tapi Via….”

“Aku kenapa ? Aku sama Rio gak ada apa-apa”. Kata Via yang tiba-tiba muncul.

“Iya Wi, kami gak ada apa-apa. Malah Via bantu supaya bisa dekat sama kamu. Dan Via juga yang membuatku berani katakan semua ini”. Kata Rio meyakinkanku.

Aku masih masih bingung, tak percaya. Harus senang atau gimana.

“Udah Wi, terima saja ! Toh kamu juga suka Rio kan ?” Kata Via sehingga membuatku tersipu malu.

“Kalau kamu terima ambil gelang ini dan pakailah. Tapi kalau kamu tolak ambil gelang ini dan simpanlah” kata Rio sambil mengeluarkan gelang dari sakunya.

    Aku terdiam sejenak untuk berfikir. Dengan malu-malu ku ambil gelangnya lalu ku pakai di tangan ku. Rio melompat senang sekali. Akhirnya aku dan Rio jadian.


Terima kasih atas waktunya membaca
cerita pendek" cinta pertama" remaja,

semoga cerpen romantis diatas dapat menghibur sobat pemirsa semua. Salam sukses.
Ini hanya karangan fiktif belaka,apabila ada kesamaan kisah cuma kebetulan saja,dan mohon maaf kalau kurang berjenan .


By:ratih yd.



0 Response to "Cinta pertama"

Produk produk air kesehatan kangen water serta fungsi

Produk produk air kesehatan kangen water serta fungsi
Beauty water&strong acidid water .rp 50.000.cp wa:082328456813

Arsip Blog

Arsip Blog